Tuesday, June 15, 2010

"Roeper & Ebert" Comic & Storyboard Making Final Test





















Storyline

ž Suatu hari, sekumpulan mahasiswa yang menyebut diri mereka “The Messed Ups”, sedang bercanda gurau.

ž Pembicaraan tentang animasi akhirnya semakin lama semakin melenceng sehingga mereka mulai mempertanyakan segala sesuatu yang konyol yang pernah mereka dengar.

ž Mereka menjadi penasaran tentang Roeper & Ebert, karena hampir di setiap CD DVD bajakan terdapat nama mereka beserta dengan kata,”Two Thumbs Up!”

ž Imajinasi mereka menjadi liar membayangkan hal yang konyol mengenai R&E.

ž Planet Thumbnus, merupakan sebuah planet yang berisi makhluk-makhluk movie freak. Mereka harus menjalani hari-harinya di bioskop menonton film. Menonton merupakan sesuatu yang sangat essential bagi mereka sama seperti makan. Minimal sehari harus menonton 3x.

ž Mereka memiliki kebiasaan untuk mengacungkan jempolnya setelah film berakhir sebagai respon positif dan untuk menghargai orang yang membuat film tersebut.

ž Planet tersebut dipimpin oleh presiden Ebert & Vice-president Roeper.

ž Suatu hari, ada sebuah meteor yang sangat besar jatuh menghantam Thumbnus dan menghancurkannya. Ebert dan Roeper pun dilarikan menggunakan pesawat ulang alik bernama Thumbpolo 11.

ž R&E akhirnya terdampar di bumi, yang mereka sebut sebagai planet Holywood. Mereka merasa senang karena di bumi juga terdapat Cinema(bioskop).

ž Mereka pun menyelinap ke dalam sebuah bioskop untuk menonton film. Seusai film tersebut, mereka –pun seperti biasa mengacungkan jempolnya. Hal tersebut mempengaruhi reaksi penonton2 lain di dalam bioskop. Mereka pn sadar bahwa jempol mereka memiliki kekuatan mistis.

ž Setelah mereka sadar akan kekuatan yang mereka miliki, mereka bingung harus melakukan apa dengan kekuatan itu

ž Di saat mereka memikirkan apa yang harus mereka perbuat, muncullah seorang pengusaha kaya yang tahu tentang kekuatan makhluk thumbnus. Ia menawarkan untuk membuat suatu perusahaan kritik film, yang harus R&E lakukan hanya menonton film dan mengacungkan jempolnya.

ž R&E setuju saja, karena mereka berpikir itu sesuai dengan yang mereka inginkan. Akhirnya setiap film yang membayar untuk ditonton mereka sukses besar di pasaran. Istilah “two thumbs up” di setiap poster atau cover dvd seakan menyihir masyarakat.

ž Sekilas semuanya terlihat bahagia, masyarakat jadi tergila-gila menonton. Tapi mereka tidak sadar mereka sedang menumpuk hutang, karena masyarakat bertransaksi menggunakan credit card.

ž Akibatnya ketika tiba saat pembayaran credit card, masyarakat tidak mampu membayarnya. Terjadilah kredit macet dan menyebabkan krisis di Amerika pada tahun 2008.

ž Perusahaan R&E pun kena imbasnya, tidak ada orang yang membuat film lagi. Mereka pun mulai kebingungan dan kelaparan karena tidak ada film baru.

ž Tiba-tiba muncullah seseorang bijak yang menegur mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tidak objektif. Pengusaha kaya itu menggunakan mereka untuk meraup uang. Kalau mereka tetap seperti ini kondisi makin kacau. Akhirnya mereka diajari cara unutk menilai suatu film dengan objektif.

ž Sejak saat itu setiap film yang keluar mereka beri komentar sesuai dengan kualitas film itu. Mulai saat itu pula dikenal istilah “two thumbs way down”

ž Setelah itu keadaan pun mulai membaik, dan semuanya berjalan normal sampai sekarang.

ž Para pembajak DVD di Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk mendongkrak penjualan DVD mereka. Mereka menjadikan R&E,”TTU” menjadi template dari DVD Bajakan mereka.

ž Oleh karena itu, sekarang hampir di setiap cover DVD apapun itu filmnya, baik film Barat, Indonesia, India, Arab, semuanya terdapat nama Roeper & Ebert

ž The End.

Tujuan Moral

ž Menilai suatu karya dengan objektif, jangan terpengaruh karena bayaran dari pihak yang bersangkutan.

ž Refleksi terhadap pembajakan di Indonesia

ž Kondisi mahasiswa UMN, khususnya animasi, yang stres dengan tugas (^.^)

Budaya Indonesia yang tersirat

ž Kampus UMN

ž DVD Pocong Vs kuntilanak yang berasal dari Indonesia

ž Ketika Roeper & Ebert sedang menuju bumi terlihat Pulau Indonesia.

ž Peta indonesia

ž Para pembajak-pembajak DVD, penjual di Mangga Dua, Plagiator.


Script:

Page1, Panel 1:

Far shot, High Angle,
Menunjukkan kampus UMN yang berlokasi di serpong
“Suatu hari di kampus UMN.”

Page 1, Panel 2:
Medium shot, eye level,
Menunjukkan pintu kelas 512, terdengar suara-suara dari dalam.
“Project Komik mau buat apa nih kita?”
”Hahahahaha.”
“WOI WOI Dengerin dulu.”

Page 1 Panel 3:
High Angle, Medium Shot, Focus- Tengku Johan
Jo: “kita buat komik superhero aja! Yang kekuatannay sifat binatang gitu?”

Page 1 Panel 4:
Medium shot, eye level
Jonggi: “Gimana kalau Kakaktua? Kan blom ada tuh!”
Jo: “Atau ga koala aja?”
Nanang: “Ah! Basi ah kalo superhero! Pasti gitu-gitu doank!”

Page 2, Panel 1:
Close-up, eye level
Jer: “Jadi buat apaan nih kita?”

Page 2 Panel 2:
Close-up to Jeremy’s back, Focus on others
Jo: Kita mah mau nonton DVD ini nih! Ya ga nang?”

Page 2 Panel 3:
Close-up – Glen
Glen: Ah! Kalo Jo mah pasti film lama…sekitar taon 70an kali.

Page 2 Panel 4:
Wide shot, Eye level
Menunjukkan Jo yang tertohok

Page 2 Panel 5:
Closeup-DVD
Jo Thumbs up
Jo:”Enak aja! Ini film bagus tau! Roeper & Ebert aja kasih Two thumbs up!”

Page 2 panel 6:
Extreme Low angle, medium shot
Jo:”Tuh…”

Page 2 Panel 7:
Close-Up - DVD’s Back cover
Menunjukkan kata-kata semboyan dari R&E.

Page 3, Panel 1:
Close-up – Jer
Tertawa terbahak-bahak
Jer:”Roeper & Ebert review film pocong? HAahahaha.. Mana mungkin coy!”

Page 3, Panel 2:
Medium Shot, Eye level
Jo:”Eh iya nih! Kayaknya di hamper setiap cover DVD ada Roeper & Ebert yah. Haha.”
Nanang, distracted,
Nang:”Eh, Ngapain lu jong?”

Page 3, Panel 3:
Close-Up to monitor, eye level
Menunjukkan Jonggi yang sedang merekam dirinya dengan muka aneh-aneh.
Nang:”Aneh…”

Page 3 Panel 4:
Close-up – Jo’s Back, Focus Jer
Jer:”Kenapa ya jempol mereka begitu terkenal? Pada ada rahasianya.”
Jo:”Mereka pasti punya jempol paling sempurna di dunia! Atau ga jempol mereka punya kekuatan Gaib!!”

Page 3, Panel 5:
Close-up Glen
Glen: “Kaga… Mereka itu bersala dari planet lain tau sebenarnya! Haahaha…”

No comments:

Post a Comment