The Last Dwarf by The Messed Ups team
Jeremy Hidayat
Andronikus Glen
Rachmanto Sadrasika
Jonggi Pratama
Tengku Johan
Storyline
ž Suatu hari, sekumpulan mahasiswa yang menyebut diri mereka “The Messed Ups”, sedang bercanda gurau.
ž Pembicaraan tentang animasi akhirnya semakin lama semakin melenceng sehingga mereka mulai mempertanyakan segala sesuatu yang konyol yang pernah mereka dengar.
ž Mereka menjadi penasaran tentang Roeper & Ebert, karena hampir di setiap CD DVD bajakan terdapat nama mereka beserta dengan kata,”Two Thumbs Up!”
ž Imajinasi mereka menjadi liar membayangkan hal yang konyol mengenai R&E.
ž Planet Thumbnus, merupakan sebuah planet yang berisi makhluk-makhluk movie freak. Mereka harus menjalani hari-harinya di bioskop menonton film. Menonton merupakan sesuatu yang sangat essential bagi mereka sama seperti makan. Minimal sehari harus menonton 3x.
ž Mereka memiliki kebiasaan untuk mengacungkan jempolnya setelah film berakhir sebagai respon positif dan untuk menghargai orang yang membuat film tersebut.
ž Planet tersebut dipimpin oleh presiden Ebert & Vice-president Roeper.
ž Suatu hari, ada sebuah meteor yang sangat besar jatuh menghantam Thumbnus dan menghancurkannya. Ebert dan Roeper pun dilarikan menggunakan pesawat ulang alik bernama Thumbpolo 11.
ž R&E akhirnya terdampar di bumi, yang mereka sebut sebagai planet Holywood. Mereka merasa senang karena di bumi juga terdapat Cinema(bioskop).
ž Mereka pun menyelinap ke dalam sebuah bioskop untuk menonton film. Seusai film tersebut, mereka –pun seperti biasa mengacungkan jempolnya. Hal tersebut mempengaruhi reaksi penonton2 lain di dalam bioskop. Mereka pn sadar bahwa jempol mereka memiliki kekuatan mistis.
ž Setelah mereka sadar akan kekuatan yang mereka miliki, mereka bingung harus melakukan apa dengan kekuatan itu
ž Di saat mereka memikirkan apa yang harus mereka perbuat, muncullah seorang pengusaha kaya yang tahu tentang kekuatan makhluk thumbnus. Ia menawarkan untuk membuat suatu perusahaan kritik film, yang harus R&E lakukan hanya menonton film dan mengacungkan jempolnya.
ž R&E setuju saja, karena mereka berpikir itu sesuai dengan yang mereka inginkan. Akhirnya setiap film yang membayar untuk ditonton mereka sukses besar di pasaran. Istilah “two thumbs up” di setiap poster atau cover dvd seakan menyihir masyarakat.
ž Sekilas semuanya terlihat bahagia, masyarakat jadi tergila-gila menonton. Tapi mereka tidak sadar mereka sedang menumpuk hutang, karena masyarakat bertransaksi menggunakan credit card.
ž Akibatnya ketika tiba saat pembayaran credit card, masyarakat tidak mampu membayarnya. Terjadilah kredit macet dan menyebabkan krisis di Amerika pada tahun 2008.
ž Perusahaan R&E pun kena imbasnya, tidak ada orang yang membuat film lagi. Mereka pun mulai kebingungan dan kelaparan karena tidak ada film baru.
ž Tiba-tiba muncullah seseorang bijak yang menegur mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tidak objektif. Pengusaha kaya itu menggunakan mereka untuk meraup uang. Kalau mereka tetap seperti ini kondisi makin kacau. Akhirnya mereka diajari cara unutk menilai suatu film dengan objektif.
ž Sejak saat itu setiap film yang keluar mereka beri komentar sesuai dengan kualitas film itu. Mulai saat itu pula dikenal istilah “two thumbs way down”
ž Setelah itu keadaan pun mulai membaik, dan semuanya berjalan normal sampai sekarang.
ž Para pembajak DVD di Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk mendongkrak penjualan DVD mereka. Mereka menjadikan R&E,”TTU” menjadi template dari DVD Bajakan mereka.
ž Oleh karena itu, sekarang hampir di setiap cover DVD apapun itu filmnya, baik film Barat, Indonesia, India, Arab, semuanya terdapat nama Roeper & Ebert
ž The End.
Tujuan Moral
ž Menilai suatu karya dengan objektif, jangan terpengaruh karena bayaran dari pihak yang bersangkutan.
ž Refleksi terhadap pembajakan di Indonesia
ž Kondisi mahasiswa UMN, khususnya animasi, yang stres dengan tugas (^.^)
Budaya Indonesia yang tersirat
ž Kampus UMN
ž DVD Pocong Vs kuntilanak yang berasal dari Indonesia
ž Ketika Roeper & Ebert sedang menuju bumi terlihat Pulau Indonesia.
ž Peta indonesia
ž Para pembajak-pembajak DVD, penjual di Mangga Dua, Plagiator.
Script:
Page1, Panel 1:
Far shot, High Angle,
Menunjukkan kampus UMN yang berlokasi di serpong
“Suatu hari di kampus UMN.”
Page 1, Panel 2:
Medium shot, eye level,
Menunjukkan pintu kelas 512, terdengar suara-suara dari dalam.
“Project Komik mau buat apa nih kita?”
”Hahahahaha.”
“WOI WOI Dengerin dulu.”
Page 1 Panel 3:
High Angle, Medium Shot, Focus- Tengku Johan
Jo: “kita buat komik superhero aja! Yang kekuatannay sifat binatang gitu?”
Page 1 Panel 4:
Medium shot, eye level
Jonggi: “Gimana kalau Kakaktua? Kan blom ada tuh!”
Jo: “Atau ga koala aja?”
Nanang: “Ah! Basi ah kalo superhero! Pasti gitu-gitu doank!”
Page 2, Panel 1:
Close-up, eye level
Jer: “Jadi buat apaan nih kita?”
Page 2 Panel 2:
Close-up to Jeremy’s back, Focus on others
Jo: Kita mah mau nonton DVD ini nih! Ya ga nang?”
Page 2 Panel 3:
Close-up – Glen
Glen: Ah! Kalo Jo mah pasti film lama…sekitar taon 70an kali.
Page 2 Panel 4:
Wide shot, Eye level
Menunjukkan Jo yang tertohok
Page 2 Panel 5:
Closeup-DVD
Jo Thumbs up
Jo:”Enak aja! Ini film bagus tau! Roeper & Ebert aja kasih Two thumbs up!”
Page 2 panel 6:
Extreme Low angle, medium shot
Jo:”Tuh…”
Page 2 Panel 7:
Close-Up - DVD’s Back cover
Menunjukkan kata-kata semboyan dari R&E.
Page 3, Panel 1:
Close-up – Jer
Tertawa terbahak-bahak
Jer:”Roeper & Ebert review film pocong? HAahahaha.. Mana mungkin coy!”
Page 3, Panel 2:
Medium Shot, Eye level
Jo:”Eh iya nih! Kayaknya di hamper setiap cover DVD ada Roeper & Ebert yah. Haha.”
Nanang, distracted,
Nang:”Eh, Ngapain lu jong?”
Page 3, Panel 3:
Close-Up to monitor, eye level
Menunjukkan Jonggi yang sedang merekam dirinya dengan muka aneh-aneh.
Nang:”Aneh…”
Page 3 Panel 4:
Close-up – Jo’s Back, Focus Jer
Jer:”Kenapa ya jempol mereka begitu terkenal? Pada ada rahasianya.”
Jo:”Mereka pasti punya jempol paling sempurna di dunia! Atau ga jempol mereka punya kekuatan Gaib!!”
Page 3, Panel 5:
Close-up Glen
Glen: “Kaga… Mereka itu bersala dari planet lain tau sebenarnya! Haahaha…”
Jackie adalah seorang anak lelaki yang memiliki tubuh super-kekar. Bakat ini sudah ia miliki sejak kecil, tetapi ia gunakan untuk menindas teman-temannya dan menyombongkan diri. Dibalik kegagahannya tersebut ia memiliki perasaan yang mendalam terhadap Julie, temannya sejak SD. Jackie yang begitu perkasa tak berdaya menyatakan perasaannya, yang ada ia makin bertingkah untuk mencuri perhatian Julie. Julie sangat tidak suka pada sifat Jackie. Akhirnya pada saat mereka kuliah Jackie mencoba bertanya pada teman Julie, Mary, dengan sombongnya apa yang kurang dari dirinya sehingga Julie tidak mau menyukainya. Mary memberi tahu kepada Jackie kalau Julie suka kepada Toni, laki-laki yang sangat kurus dan pemalu. Jackie terkejut karena Toni adalah bulan-bulanannya di kampus. Akhirnya ia mencoba memperhatikan dan bagaimana menjadi Toni, laki-laki impian Julie. Toni, sebenarnya diam-diam mengagumi akan keperkasaan Jackie, ia sangat ingin seperti Jackie. Toni suka diam-diam memperhatikan Jackie dan belajar bagaimana menjadi seperti Jackie. Berbagai kekonyolan terjadi selama proses ‘pembelajaran’ tersebut. Pada akhirnya Jackie berhasil menjadi seperti Toni dan Toni menjadi seperti Jackie. Julie pun memilih Toni, yang memiliki kebaikan luar dalam. Jackie hanya bias gigit jari, dan Mary pun tertawa terbahak-bahak berhasil memberi pelajaran kepada Jackie.
CHARACTER CHART
Script
Page 1
Panel 1
Long shot, bird-eye level, fish eye
Ket : Sudut pandang dari atas memperlihatkan kampus.
Panel 2
Long Shot, worm-eye level
Ket: terlihat siluet Jackie sedang berjalan di kejauhan.
Panel 3
Close up Shot, eye level
Ket: memperlihatkan Jackie bergaya
Panel 4
Extreme Close up, eye level
Ket: mata Jackie memandang sesuatu
SFX: “?!”
Page 2
Panel 1
Medium Shot, eye level
Ket: Memperlihatkan Julie berpose
Jackie : “Julie?!”
Page 3
Panel 1
Long shot, eye level
Ket: Jackie lari secepat kilat untuk menghindari Julie.
SFX : “whuzz”
Panel 2
Medium Shot, eye level
Ket: Jackie berlari
Panel 3
Medium shot, eye level
Ket: Jackie berhenti berlari untuk menemui Mary
Jackie : “Mary!”
Page 4
Panel 1
Long shot, eye level
Jackie : “hey, do you know how can I get closer with Julie? Just say it, there’s no such hard thing for me!”
Panel 2
Close up Shot, eye level
Ket : Mary mendapat ide
Panel 3
Medium shot, eye level
Mary : “well, what can I say... All i know is she can’t stop talking about Tony. She loves him”
Page 5
Panel 1
Medium shot, eye level
Jackie : “WHAT?!”
Page 6
Medium shot, eye level
Ket : Jackie membayangkan Tony. Saat-saat ia mem-bully Tony, bahkan sampai pernah dimarahi gurunya.
Jackie : “Tony?”
Page 7
Panel 1
Long shot, bird-eye view
Jackie : “i can’t believe it after several years I’m being this awesome, but she loved Tony?? What on earth is going on?? Why Tony? Even my worst puke is much better than him!”
Panel 2
Long shot, bird-eye view
Ket : Jackie melihat Tony dari belakang di kejauhan.
Jackie : “Huh?! That’s the dreamy boy! hmph.. I better check him out and see why Julie loves him”
Page 8
Panel 1
Long shot, bird-eye view
Ket : Jackie menghampiri dan merangku pundak Tony.
Jackie : “Hey there lucky guy…”
Panel 2
Medium shot, eye view
Tony : “JACKIE?!”
Panel 3
Close up, eyeview
Jackie : “Relax bro, I come in peace…”
Page 9
Panel 1
Medium shot, eye level
Ket : Jackie mulai meninggalkan Tony
Jackie : “I’m just trying to be nice with you and hope we could be friends. But if you
won’t, it’s okay...
Panel 2
Medium shot, eye level
Tony : “wait Jackie! I’m sorry, I was shocked...”
Panel 3
Long shot, bird eye level, fish eye
Jackie : “well I guess we’ll meet again at lunch time, ‘aight?”